Over 10 years we helping companies reach their financial and branding goals. Onum is a values-driven SEO agency dedicated.

CONTACTS
Kolom

Memahami Fungsi Budaya Organisasi dan Penerapannya dalam Tata Kelola Organisasi

Tujuan organisasi, sekecil apa pun, adalah menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin dengan cara yang paling menguntungkan. Untuk mencapai hal tersebut harus dikelola secara profesional dan siap menjawab tantangan yang ada dengan meningkatkan reputasi, eksistensi dan citra organisasi melalui analisa yang mendalam dan evaluasi yang berkesinambungan. Selain itu, perlu juga diciptakan iklim organisasi yang kondusif.

Namun, iklim organisasi ini sangat dipengaruhi oleh cara pengelolaan budaya organisasi. Jika budaya organisasi yang ada kuat maka akan mempengaruhi perilaku dan kinerja para anggotanya, yang pada akhirnya akan meningkatkan keberhasilan organisasi.

Sudah semestinya, organisasi atau perusahaan memiliki budaya organisasi masing-masing, yaitu sistem nilai yang diciptakan melalui kesepakatan yang dinegosiasikan dengan seluruh bagian bisnis atau organisasi. Kesepakatan di sini menyangkut cara pandang memandang karya dan unsur-unsurnya.

Budaya organisasi menjadi identitas organisasi yang mempengaruhi perilaku orang-orang dalam organisasi tersebut. Jadi ketika budaya organisasinya bagus, tidak heran jika anggota organisasi itu setara (Metris et al., 2021).

Apa itu Budaya Organisasi?

Budaya organisasi umumnya dipahami sebagai kumpulan nilai, ajaran, dan pola perilaku yang memengaruhi identitas organisasi dan perilaku anggota. Pemahaman karyawan tentang budaya organisasi terhubung dengan budaya organisasi, bukan apakah karyawan menyukai karakteristik tersebut.

Budaya organisasi yang benar-benar dikelola sebagai alat kepemimpinan memengaruhi dan memotivasi karyawan untuk aktif, terlibat, dan produktif. Nilai-nilai budaya tersebut bersifat intangible, namun menjadi pendorong perilaku produktivitas (Wardiah, 2016).

Budaya organisasi bervariasi dari organisasi ke organisasi. Namun, konseptualisasi budaya organisasi biasanya mengakui bahwa individu organisasi berperilaku sesuai dengan norma dan nilai bersama. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa pendatang baru juga harus mengalami budaya organisasi selain mempelajari prinsip-prinsip budaya. (Nor Azizah, 2018).

Budaya organisasi berperan penting dalam menentukan keberhasilan tujuan yang efektif dan efisien dengan menentukan kebijakan dan peraturan untuk mencapai keberhasilan dalam organisasi. Budaya organisasi memainkan peran strategis dalam merangsang dan meningkatkan efisiensi operasi organisasi dan merupakan alat untuk menetapkan arah organisasi dengan menunjukkan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan, bagaimana sumber daya organisasi dialokasikan dan bagaimana tantangan yang dihadapi harus ditangani. dari organisasi. dan lingkungan eksternal (Terhadap et al., 2022).

Fungsi Budaya Organisasi.

Konsep fungsi budaya organisasi diadaptasi oleh para ahli dengan konsep peran. Suwarto dan Koeshartono (2009:10) menjelaskan beberapa fungsi budaya bagi organisasi, yaitu:

  1. Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi.
  2. Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota organisasi. Dengan budaya organisasi yang kuat, anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasi.
  3. Mementingkan tujuan bersama daripada kepentingan individu.
  4. Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi organisasi relatif stabil.

Selain yang tercantum di atas, ada juga fungsi budaya organisasi (Definisi Budaya Organisasi dan Jenis dan Contoh Fungsi, 2022), seperti misalnya:

1. Lebih banyak rasa memiliki dan loyalitas.

Budaya memberi organisasi identitas tertentu yang membedakannya dari yang lain. Dengan identitas yang demikian, rasa memiliki terhadap organisasi cenderung meningkat, yang pada gilirannya akan menimbulkan loyalitas, baik antar anggota maupun terhadap organisasi.

2. Mengelola koordinasi.

Budaya organisasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengkoordinasikan anggota organisasi.Idenya adalah bahwa anggota dapat dikelola secara kolektif untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi akan memiliki nilai dan norma yang membatasi keanggotaan.

3. Organisasi semakin kuat.

Setelah rasa memiliki terbangun, langkah selanjutnya adalah meningkatkan kekuatan organisasi dengan menanamkan budaya organisasi.

4. Perilaku anggota yang terkendali.

Budaya organisasi juga dapat digunakan untuk memandu perilaku para anggotanya. Ketika budaya organisasi tertanam dalam benak anggota, maka pemikiran tersebut akan selalu terbawa dalam bentuk perilaku yang baik di dalam maupun di luar organisasi. Ini melindungi reputasi baik organisasi.

5. Peningkatan efisiensi kerja.

Produktivitas tenaga kerja dapat meningkat dengan adanya budaya organisasi.Intinya karena rasa memiliki organisasi tinggi, anggota pasti akan memprioritaskan tujuan organisasi. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk membuat organisasi mereka sebaik mungkin.

Bagaimana Agar Budaya Organisasi Dapat Diterapkan di Organisasi?

Budaya perusahaan yang baik terdiri dari tiga asumsi dasar yang mendasari perusahaan, yaitu artefak, nilai yang dianut, dan asumsi dasar. Dalam membentuk budaya perusahaan yang baik, ada aspek terlihat dan tidak terlihat.

Aspek tidak terlihat meliputi nilai yang dianut, sikap, asumsi, dan keyakinan yang menjadi pondasi untuk struktur budaya organisasi perusahaan. Sedangkan aspek terlihat adalah artefak dan tingkah laku. Hal yang termasuk dalam aspek terlihat adalah seragam kantor, rambu-rambu organisasi, publikasi, hingga berbagai hal fisik lainnya.

Dengan ada budaya organisasi dan penerapannya di dalam suatu perusahaan merupakan salah satu cara untuk membangun SDM perusahaan melalui aspek perubahan sikap dan perilaku agar karyawan menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa menyesuaikan diri menghadapi tantangan di era industri menuju society.

Tentang Penulis:
Diksi Metris, S.E., M.M.
Dosen Program Studi S1 Bisnis Digital Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga
 (ITBMP)

Sumber Foto: Pixabay

Author

Humas & Promosi ITBMP

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *