
Hadirnya Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Purbalingga (ITBMP) merupakan wujud komitmen Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Purbalingga.
Karena itu, Majelis Dikdasmen Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga berharap masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah, tidak perlu ragu untuk mendaftar di Kampus ITBMP Purbalingga.
Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Purbalingga, Muhammad Arifin menegaskan hal tersebut ketika menerima audiensi ITBMP dengan Dikdasmen PDM Purbalingga di Gedung Ahmad Dahlan, 14 Juni 2022.
Selain Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Purbalingga, Bagian Keuangan & Sarpras Majelis Dikdasmen PDM Purbalingga, Salikhun juga turut dalam audiensi dengan tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan dosen ITBMP.
PDM Mendukung Suksesnya PMB
Menurut Arifin, program studi S1 Aktuaria, S1 Bisnis Digital dan S1 Perencanana Wilayah dan Kota merupakan program studi yang dibutuhkan di dunia kerja. “Sungguh sangat prospek,” kata Arifin.

Hingga saat ini, penerimaan mahasiswa baru di Kampus ITBMP telah memasuki Gelombang 2. Sebanyak 30 mahasiswa yang mendaftar Kelas Reguler di Gelombang 1.
Mahasiswa yang mendapatkan Beasiswa 100% untuk 1 Tahun Pertama tersebut berasal dari Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara serta Pemalang.
Arifin menegaskan Majelis Dikdasmen PDM Purbalingga siap mendukung proses PMB ITBMP. Termasuk aktif mengomunikasikan ke sekolah, PCM hingga panti asuhan di lingkungam Muhammadiyah Purbalingga.
Penerimaan Mahasiswa Baru ITBMP
Sekretariat ITBMP, Rofik Priyanto SPd MM menjelaskan, pada tahun kedua ini, ITBMP Purbalingga membuka Kelas Karyawan. Selain membuka Kelas Reguler.
“Hadirnya Kelas Karyawan dibuka untuk memfasilitasi para pekerja yang ingin tetap kuliah. Karena di tahun kemarin, banyak juga karyawan yang kuliah di ITBMP,” kata Rofik.

Pada tahun ajaran 2022/2023, ITBMP menghadirkan 40 beasiswa bagi mahasiswa Kelas Reguler. Yang mana, sampai dengan pertengahan Juni 2022, kuota beasiswa tersisa 10 beasiswa.
“Kami berharap, sisa kuota yang ada bisa dimanfaatkan oleh warga Muhammadiyah,” kata Rofik ketika audiensi.
“Pada gelombang pertama, kami fokus untuk sekolah dari Muhammadiyah dan PCM di Purbalingga.
Tapi belum optimal,” kata Rofik menambahkan.
“Karena itu, kami ingin kesempatan ini bisa dioptimalkan bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah di Purbalingga,” imbuhnya.